Tak Hadir Di Pemakaman Ayahnya Karena Latihan, Defia Rosmaniar Peraih Emas Pertama Indonesia.
Taipan Asia |
Taipan Asia | Defia Rosmaniar, atlet taekwondo Indonesia peraih medali emas pertama bagi Indonesia di Asian Games 2018 menyimpan kisah haru.
Atlet asal Bogor, Jawa Barat ini ternyata tak bisa menghadiri pemakaman sang Ayah yang meninggal pada bulan April 2018.
Dirinya saat itu tengah berlatih di Korea untuk mempersiapkan diri bertanding di kompetisi olahraga terbesar di Asia ini.
Ayah Defia meninggal dunia karena menderita penyakit stroke. "Iya ayah meninggal, bulan maret. Pas aku seminggu latihan di Korea," ujar Devia
Defia bahkan tak bisa melihat mendiang ayahnya untuk terakhir kali karena tak bisa datang di pemakaman ayahnya. Meski begitu, kesuksesan Defia ini pun tak lepas dari dukungan sang Ayah.
Sebelum tiada, Defia Rosmaniar bercerita bahwa sang ayah memberikan motivasi kepadanya sebelum tiada.
"Ayahku , sosok lelaki yg kuat dan tangguh . seorang ayah yg tidak mengenal lelah pada masanya , dia yg terus mendukung saya untuk terus berlatih berlatih dan berlatih , dan bahagia disaat saya bisa sukses dan mewujudkan mimpi saya . "tulis Defia dalam unggahan foto di akun Instagramnya @defiarosmaniar
Atlet 23 tahun ini mengklaim bahwa kemenangannya dipersembahkan kepada orangtuanya, khususnya sang ayah. Defia mengaku memang sangat mencintai kedua orang tuanya, terlebih sang ayah yang terus memotivasinya untuk terus menggeluti olaharga taekwondo.
Atas pencapaian itu, Defia pun akan mendapat bonus 1,5 miliar, seperti yang dijanjikan oleh pemerintah bagi siapa saja atlet Indonesia yang mampu meraih medali emas.
Bonus Rp1,5 Miliar itu akan digunakan Defia untuk memberangkatkan ibunda ke Tanah Suci. Defia dari awal sudah mempunyai keinginan membawa kedua orang tunya ke tanah suci.
Tak hanya bonus berupa uang, Menpora sebelumnya juga telah menjanjikan bonus lainnya berupa status PNS, dan rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar