Dari Limbah Kulit Kerang Menjadi Maha Karya
Taipan Asia |
Taipan Asia | Limbah kulit kerang selalu dibuang begitu saja oleh warga, terutama para menjual kerang rebus maupun kerang kupas. Bahkan, kulit kerang selalu dianggap membahayakan jika terinjak kaki tanpa alas.
Namun, tidak demikian bagi Nurlela, warga Dusun 2, Desa Sialang Buah, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai). Bagi perempuan 39 tahun, limbah kulit kerang adalah sumber rezeki karena bisa diolah menjadi maha karya bernilai jual tinggi.
Taipan Asia |
Nurlela yang tergabung dalam kelompok Kerang Kipas Teluk Mengkudu ini menjadikan limbah kulit kerang dan siput menjadi bunga, vas bunga, asbak, tempat tisu, tempat kue, bahkan aksesoris mainan anak-anak.
Ditemui di dikediamannya, Rabu (1/8/2918) siang, Nurlela menjelaskan, awalnya dia bersama suaminya berjualan kerang di depan rumah mereka. Sehingga kulit kerang dan siput selalu berserakan.
“Aku berpikir, bagaimana caranya agar kulit kerang ini bisa menghasilkan uang,” bilangnya.
Perlahan, keinginan tersebut akhirnya diwujudkannya dengan membuat boneka, asbak rokok dan mainan anak-anak. Hasil kerajinan dari limbah kulit kerang dan siput itu kini dijadikan aksesoris yang dijualkan ke sekolah-sekolah selama 1,5 tahun.
“Banyak anak-anak sekolah membeli, sebagian dibawa pulang sebangian untuk kerajinan tangan sekolah,” bebernya.
Menurut Nurlela, untuk menghasilkan karya lebih besar dari limbah kulit kerang, dia pun bergabung dengan kelompok Kerang Kipas ada di desanya. Dari pembinaan, Nurlela kemudian mendapat ide membuat limbah kulit terang dan siput menjadi hiasan bunga.
“Sekarang sudah lumayan, banyak pesan bunga dari kulit kerang,” papar Nurlela.
Menurutnya, aksesoris dari kulit kerang dibanderol mulai dari harga Rp5 ribu sampai ratusan ribu. Harga itu tergantung dari permintaan pembeli dan tingkat kesulitan pembuatannya.
“Kalau bunga tinggi mencapai hampir 1 meter bisa mencapai harga ratusan ribu. Tapi kalau bisa cuma Rp100 ribu,” terangnya.
Nurlela berharap, Pemkab Sergai berkenan membantu memberikan pelatihan, pembinaan dan bantuan dana dalam mengembangkan usaha kerajinan kulit kerang yang dilakoninya selama 2 tahun terakhir.
“Kalau bisa Pak Bupati mau membantu dana dan pemasaran kerajinan kulit kerang ini. Karena pembeli saat ini hanya tau dari mulut ke mulut,” pungkas Nurlela.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar