Ternyata Ketupat Memiliki 16 Nama Berbeda di Indonesia.
Taipan Asia |
Taipan Asia | Lebaran selalu identik dengan beragam sayur yang dimakan dengan ketupat. Makanan berbahan dasar beras khas Asia Tenggara maritim ini dibungkus dengan anyaman daun kelapa muda atau janur.
Ketupat paling banyak ditemui saat perayaan Lebaran sebagai pertanda berakhirnya bulan puasa. Beragam makanan kahs yang menggunakan ketupat di antaranya kupat tahu dari Sunda, katupat kandangan dari Banjar, Grabag dari kabupaten Magelang, kupat glabet dari Tegal, coto makassar, lotek hingga gado-gado.
Dilansir Taipan Asia, selain Indonesia, ketupat juga banyak dijumpai di Malaysia, Brunei, dan Singapura. Sementara di Filipina terdapat bugnoy, makanan yang mirip ketupat namun dengan pola anyaman berbeda.
Bentuk ketupat beragam, namun utamanya anyaman ketupat terbagi menjadi dua. Ada ketupat kepal yang umumnya memiliki 7 sudut dan ketupat jajar genjang yang memiliki 6 sudut.
Masing-masing bentuk tersebut memiliki alur anyaman yang berbeda. Dalam mengayamnya, ketupat memerlukan janur yang berkulitas yang panjang dan lebar serta tak terlalu muda dan tak terlalu tua.
Merujuk pada tradisi, biasanya di Pulau Jawa, ketupat digantung di depan pintu masuk yang berfungsi sebagai jimat.
Ketupat memiliki sebutan yang berbeda-beda di berbagai daerah di Indonesia. Bali misalnya, ketupat dikenal dengan sebutan tipat yang biasanya juga dihidangkan dalam sesajian upacara.
Berikut Taipan Asia merangkum 16 nama ketupat dari berbagai daerah.
Selengkapnya, yuk simak.
1. Bahasa Bali: tipat
2. Bahasa Banjar: katupat
3. Bahasa Betawi: tupat
4. Bahasa Cebu: puso
5. Bahasa Filipino: bugnoy
6. Bahasa Gorontalo: atupato
7. Bahasa Jawa: kupat
8. Bahasa Kapampangan: patupat
9. Bahasa Madura: ketopak
10. Bahasa Makassar: katupa'
11. Bahasa Melayu: ketupat
12. Bahasa Minangkabau: katupek
13. Bahasa Sasak: topat
14. Bahasa Sunda: kupat
15. Bahasa Tausug: ta’mu
16. Bahasa Tolitoli: kasipat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar