Ini Rumah Pelaku Bom Bunuh Diri Di Gereja Surabaya, Polisi Menemukan Tiga Bom Aktif.

Ini Rumah Pelaku Bom Bunuh Diri Di Gereja Surabaya, Polisi Menemukan Tiga Bom Aktif.

99Taipan.com | Taipan Indonesia | Taipan Asia | Bandar Taipan | BandarQ Online | Domino99

Tim Gegana dan Brimob Polda Jawa Timur menggerebek sebuah rumah di kawasan Perumahan Wisma Indah Blok K No 22, Wonorejo, Rungkut, Surabaya, Minggu (13/5/2018).

Berdasarkan laporan 99Taipan.com, saat ini telah dipasang garis polisi di sekitar rumah tersebut. Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan mengatakan, ditemukan bom di rumah pelaku yang diduga bernama Dita Oepriarto itu.

"Masih ada bom di situ," ujar Rudi di lokasi.

Menurut laporan, polisi menemukan tiga bom aktif di rumah tersebut. Satu di antaranya telah diledakkan di kamar rumah itu.

Rumah Dita itu terlihat bagus dan berada di sebuah perumahan cukup elit. Bagian gerbang depannya bercat warna merah bata dan sebagian area depan rumah dipasangi kanopi.

Terlihat pula ada kursi yang diletakkan di bagian luar dekat pintu masuk. Di bagian samping kiri terdapat ruangan yang mirip garasi.

Selain mempunyai rumah yang bagus, Dita juga diduga memiliki kendaraan roda empat yang ia gunakan untuk meledakkan bom bersama dia di dalamnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pelaku peledakan bom bunuh diri di tiga gereja Surabaya diduga satu keluarga. Mereka terdiri dari ayah, ibu, dan beberapa anak.

"Jadi pelaku ini diduga adalah satu keluarga," ujar Tito kepada para wartawan, Minggu (13/5/2018).

Kapolri menjelaskan, pelaku peledakan bom bunuh diri di Gereja Pentakosta Pusat Surabaya (GPPS), Jalan Arjuna, diduga bernama Dita.

"Yang melakukan penyerangan di gereja Jalan Arjuna yang menggunakan Avanza, diduga keras adalah orang tuanya, bapaknya bernama Dita," ujar Tito.

Lebih lanjut, Tito menjelaskan bahwa Dita sebelumnya menurunkan istri dan dua anak perempuannya yang masih belia di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro.

Cara yang dilakukan para pelaku dalam meledakan bom, ternyata berbeda-beda. Pelaku yang diduga bernama Dita menempatkan bom di dalam mobil merek Avanza kemudian menabrakkannya. Setelah itu bom meledak bersama pelaku.

Menurut Tito, ledakan yang terjadi di Gereja Pentakosta Pusat Surabaya adalah ledakan yang lebih besar dari dua lokasi lainnya.

"Ini ledakan yang terbesar sepertinya dari tiga ledakan," ujarnya.

Pada lokasi berbeda, yaitu di GKI Jalan Diponegoro, wanita yang diduga bernama Puji meledakan bom bunuh diri bersama dua anak perempuannya.

Diduga, bom dipasang di pinggang. Hal itu terlihat dari hasil identifikasi pelaku yang tubuhnya rusak di bagian perut.

Berdasarkan penjelasan Tito, dua anak perempuan yang bersama Puji masih berusia 12 dan 9 tahun. Sementara itu ledakan ketiga dilakukan oleh dua pria yang diduga masih anak dari Dita.

"Jadi yang ketiga di Santa Maria, itu juga dua orang laki-laki yang diduga putra dari Dika. Satu namanya Yusuf berusia 18 tahun dan Firman usianya 16 tahun," ujar Tito.

ADUQ | POKER | BANDARQ | DOMINO99 | CAPSA SUSUN | BANDAR POKER | SAKONG | BANDAR66