5 Dafar Narapidana Yang Berhasil Kabur Dari Nusakambangan. Malah Bernasib Gak Baik.
99Taipan.com | Taipan Indonesia | Taipan Asia | Bandar Taipan | BandarQ Online | Domino99 |
Dibangun pada era penjajahan Belanda, Nusakambangan kini menjadi ‘rumah kelam’ bagi narapidana kelas berat. Tidak hanya dijadikan sebagai tahanan para narapidana, Nusakambangan juga menjadi tempat saksi bisu eksekusi mati bagi beberapa napi.
Ya, sejumlah nama terkenal telah merenggut nyawanya di sini. Seperti trio bom Bali 2002, yakni Amrozi, Ali Ghufron, dan Imam Samudera.
Dengan dijadikan simbol perang melawan narkoba dan menampung narapidana, Nusakambangan pun tak lepas dari penjagaan yang super ketat. Meski demikian, tak sedikit narapidana yang berusaha kabur dari ‘Alctaraz-nya Indonesia’ ini.
Mengutip 99Taipan.com, inilah dafar narapidana yang berhasil kabur dari Nusakambangan.
1.Johny Indo
Asia Taipan |
Seperti yang disebutkan di atas, Nusakambangan menampung narapidana kelas berat. Ya, jadi, Johny Indo adalah mafia berkedok fotomodel dan bintang iklan yang berulang kali sukses merampok toko emas di tahun 1970-an.
Ia memiliki banyak anggota dan kelompoknya diberi nama Pachinko (Pasukan China Kota). Dan setelah 3 tahun terkurung di Nusakambangan, sejak 1979, Johny akhirnya melarikan diri dengan bantuan 34 narapidana pada bulan Mei 1982.
Bahkan sudah muncul perintah untuk ‘tembak di tempat’ jika ada aparat kepolisian yang melihat Johny. Akhirnya, selama 12 hari menghilang, Johny menyerahkan diri pada polisi di sekitar hutan bakau.
2.Kadarmono Alias Darmo Bin Sukandar
Taipan Indonesia |
Kadarmono merupakan narapidana yang dijatuhi hukuman selama 14 tahun karena kasus perampokan. Tapi di tahun 2017 lalu, ia sudah menjadi tamping (tahanan pendamping) karena masa hukumannya sudah hampir selesai.
Sebagai tamping, Kadarmono boleh keluar masuk lapas, ia bahkan mendapatkan tugas menggembala ternak (sapi).
Di masa asimilasi inilah, Kadarmono memanfaatkan untuk kabur dari lapas. Sebelum kabur, Kadarmono sempat membeli 30 bungkus roti di warung sekitar lapas yang diduga untuk bekal selama kabur.
Petugas hanya berhasil menemukan sapi, namun tidak dengan demikian Kadarmono. Bahkan keberadaannya sampai saat ini tidak diketahui. Tapi diduga ia masih bertahan hidup di pulau Nusakambangan karena tidak pernah ditemukan menyeberang ke Cilacap.
4.Hendra Bin Amin Dan Agus Triyadi Bin Masimun
Bandar Taipan |
Kedua tahanan ini juga kabur di tahun 2017, tepatnya pada Minggu, 9 Juli. Adapun cara yang dilakukan keduanya agar kabur dari lapas, yakni dengan menjebol plafon dan genteng di atas kamar mandi umum dalam sel. Kondisi plafon memang sudah rapuh dan mudah sekali dijebol.
Setelah menjebol dan merusak genteng, keduanya turun menuju pos utama yang tak dijaga. Kemudian Agus dan Hendra melakukan aksi turun dari tembok tinggi dengan menggunakan tali yang dijalin dari sarung.
Tiga hari pasca kabur, keduanya berhasil diringkus. Mereka ditemukan di sekitar hutan bakau di Nusakambangan.
5.Saman Hasan Zadeh Leli alias Messi
BandarQ Online |
Nusakambangan tidak hanya menampung warga lokal, namun juga warga negara asing. Di antaranya adalah Messi, WNA asal Iran.
Sosoknya sempat membuat heboh di tahun 2016 lalu lewat aksinya yang berusaha kabur dari ‘Alcatraz-nya Indonesia’ tersebut.
Sama seperti Kadarmono, Messi juga menjadi tahanan pendamping (tamping) dan diperbolehkan keluar masuk lapas.
Dengan statusnya sebagai tamping inilah, Messi mencuri seragam petugas lapas dari komplek perumahan petugas dan menyamar sebagai penjaga lapas.
Tidak hanya mencuri seragam, Messi juga merampas sepeda motor milik petugas. Hingga kini, keberadaan Messi masih belum ditemukan, apakah masih di Indonesia atau sudah melarikan diri ke luar negeri.
ADUQ | POKER | BANDARQ | DOMINO99 | CAPSA SUSUN | BANDAR POKER | SAKONG | BANDAR66
Tidak ada komentar:
Posting Komentar