Ini Alasannya! Beri Cokelat di Hari Valentine Mungkin Bukan Cara Terbaik Tunjukkan Kasih Sayangmu
 |
| 99Taipan.com | Taipan Indonesia | Taipan Asia | Bandar Taipan | BandarQ Online | Domino99 |
Hari Valentine diperingati setiap tanggal 14 Februari di berbagai belahan dunia. Peringatan Hari Kasih Sayang ini biasanya identik dengan pemberian kado berupa kartu ucapan, bunga, hingga cokelat.
Biasanya kado-kado tersebut akan dipersembahkan bagi orang-orang terkasih, seperti pasangan atau keluarga. Namun, dilansir 99Taipan.com dari The Guardian, Rabu (14/2/2018), sebuah laporan yang diterbitkan hari ini mengklaim jika memberikan hadiah sekotak cokelat mungkin bukanlah cara yang ramah lingkungan untuk menunjukkan cinta di Hari Valentine ini.
Menurut sebuah organisasi kampanye lingkungan Mighty Earth, cokelat yang terkandung dalam produk cokelat mungkin mendorong pengggundulan hutan di seluruh dunia.
Setelah diselidiki oleh Guardian and Mighty Earth menunjukkan jika kakao telah mendorong deforestasi di Afrika Barat.
Hal serupa juga terjadi di beberapa daerah penghasil cokelat, di antaranya Indonesia, Peru, Ekuador, dan Kemerun.
Deforestasi sendiri merupakan kegiatan penebanganhutan atau tegakan pohon sehingga lahannya dapat dialihgunakan untuk menggunaan nir-hutan, yakni pertanian, peternakan atau kawasan perkotaan.
Mighty Earth mengumpulkan data ekspor-impor kakao dan peta daerah di mana kakao ditanam dan dilapisi di atas di atas peta deforestasi antara tahun 2000 dan 2016.
Mereka menemukan bahwa ada penggundulan hutan skala besar di empat negara yang mereka fokuskan, dan mereka mengatakan apa yang telah terjadi pada hutan Afrika Barat bisa terjadi di seluruh dunia jika industri tidak berubah.
"Pantai Gading dan Ghana telah diberi peringatan tentang apa yang bisa terjadi di negara lain di mana penyebaran kakao, jika industri tersebut tidak mereformasi praktiknya," ungkap Etelle Higonnet, peneliti utama.
Industri cokelat telah berkembang dengan cepat dalam beberapa tahun terakhir, memberi asupan atas permintaan global untuk coklat.
Di taman nasional dan cadangan hutan di Pantai Gading, Guardian menemukan bahwa petak pohon telah dibuka untuk menanam kakao, dan ribuan orang hidup dan bertani di sana di bawah hidung pejabat yang seharusnya melakukan pekerjaan itu untuk melindungi mereka.
Setelah publikasi penyelidikan Guardian dan laporan Mighty Earth pada bulan September lalu, 23 perusahaan cokelat terbesar di dunia bersama dengan pemerintah Ghana dan Pantai Gading menandatangani penggundulan hutan baru di Afrika Barat.
Namun, jauh lebih sedikit yang mengatakan bahwa mereka akan berkomitmen terhadap cokelat bebas deforestasi di seluruh dunia - walaupun dua produsen teratas, Olam dan Hershey, mengatakan akan melakukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar