Lerai Warga yang Bertengkar, Polisi Tewas Dikeroyok

Lerai Warga yang Bertengkar, Polisi Tewas Dikeroyok

Taipan99.com | Taipan Indonesia | Taipan Asia | Bandar Taipan | BandarQ Online | Domino99

Seorang anggota Satuan Narkoba Polrestabes Medan, Bripka Jakamal Tarigan (40), meninggal dunia setelah dikeroyok sejumlah orang. Warga Pasar IV Desa Serbaguna Helvetia, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara itu dikeroyok saat melerai sekelompok warga yang bertengkar.

Rubiahtun, istri korban, beserta warga sempat membawanya ke Rumah Sakit Sinar Husni Medan untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun, nyawa Jakamal tidak tertolong.

"Suami saya waktu melerai dengan menembak ke atas, namun karena mereka mabuk, orang-orang yang bertengkar itu langsung menyerang suami saya. Pistolnya pun diambil dan ditembakkan ke dada suami saya," katanya, Sabtu (3/6).

Rubiahtun sempat membawa Jakawal ke rumah sakit, namun Jakamal menghembuskan napas terakhirnya di rumah sakit. Jakamal meninggalkan tiga orang anak yaitu, Bunga (16) Berlian (13) dan Bintang (11).

Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Ginting mengatakan, korban meninggal dunia dengan sejumlah luka tusuk dan bacokan. "Korban mengalami luka tusuk dan bacokan di kepala, dada, perut dan paha. Pertama ditemukan, korban tergeletak di lokasi kejadian," kata Rina Ginting.

Diceritakannya, peristiwa tragis tersebut bermula pada Jumat (2/6/2017) sekitar pukul 22.00 WIB. Beberapa orang warga Jalan Serbaguna Ujung Psr IV Desa Manunggal melintas di daerah Pasar IV Garapan, Gang Damar yang mayoritas warganya suku Nias.

Tepat di depan sebuah warung tuak, terjadi pertengkaran antara mereka, namun dapat dihentikan. Rupanya, pertengkaran tersebut menjadi pemicu bentrok antar warga.

Warga merasa tidak senang kemudian mendatangi warga Jalan Serbaguna Ujung, kembali terjadi keributan dan kembali bisa diredam.

Tak lama, sekitar 15 orang warga Gang Damar yang masih belum puas berkelahi lagi-lagi mendatangi warga Jalan Serbaguna sambil membawa senjata tajam berupa kelewang dan celurit.

Sampai di lokasi, warga Gang Damar ini langsung membabi buta menyerang warga. Di situasi yang sedang memanas itulah Jakamal berusaha melerai ke dua kubu yang bentrok. Namun tetap tidak diindahkan oleh kedua kubu yang bentrok.

Akhirnya Jakamal melepaskan tembakan ke udara dengan menggunakan senjata api organik miliknya. Suara tembakan peringatan tersebut tetap tidak dihiraukan warga Gang Damar.

"Malah warga suku Nias itu semakin beringas dan menyerang korban. Setelah melihat korban jatuh ke tanah, mereka meninggalkan lokasi sambil membawa lari senjata api milik korban," ucap Rina.

Atas kejadian itu, lanjutnya, petugas dari Polsekta Medan Labuhan, Polres Belawan, Polrestabes Medan dan Polda Sumut yang turun langsung ke tempat kejadian perkara berhasil mengamankan senjata api korban.

Berdasarkan hasil lidik pihaknya, terduga pelaku yang sudah teridentifikasi adalah Soza Nolo Lembu, Pa Yu dan Agus.

"Ketiga tersangka tersebut masih dalam pengejaran kita, satu tersangka yang sudah tertangkap adalah Tena Zebua. Tim gabungan masih melakukan pengejaran terhadap tersangka yang lain," pungkasnya.

Pasca-kejadian polisi melakukan sweeping di lahan garapan tersebut. Hasilnya, 54 orang diamankan. 

"Mereka yang diamankan ini sekarang lagi menjalani pemeriksaan di Polres Pelabuhan Belawan. Kebetulan, lokasi kejadian ini kan wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan," kata Kapolrestabes Medan, Kombes Sandi Nugroho.

Istri Peluk Makam

Suasana duka terjadi saat prosesi pemakaman Aiptu (anumerta) Jakamal Tarigan di tempat pemakaman umum (TPU) muslim Pasar V, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.

Ketika jenazah dibopong ke liang lahat, Rubiatun, istri almarhum Jakamal terpaksa dituntun karena masih shock atas kematian suaminya. Saat jenazah suaminya dimakamkan dengan iringan tembakan salvo, Rubiahtun nyaris roboh. Ia kemudian terduduk di dekat makam suaminya yang berada di tengah areal pemakaman.

Rubiahtun yang mengenakan mukena putih itu lantas memeluk makam suaminya. Ia tak henti-hentinya menangis dan mengerang hingga membuat para pelayat yang datang turut menangis.

Rubiahtun sempat tidak mau pergi dari makam. Ia berulangkali memeluk makam suaminya yang bertabur bunga warna warni itu. Kapolrestabes Medan lantas memberi kode pada polisi wanita untuk membantu Rubiatun berdiri dan meninggalkan makam.

Pesan untuk sang anak

Bunga (16) anak sulung Aiptu (anumerta) Jakamal Tarigan mengenang sosok ayahnya yang humoris di mata anak-anaknya.

"Ayah saya itu suka melucu. Suka bercanda. Macam-macam bahan lucuannya. Melucu sama kami anak-anaknya dan juga sama ibu. Kalau udah pulang dari kerjaannya dia, di rumah langsung melucu dia," ujar Bunga di rumah duka Jalan Mawar, Gang Setia No167, Dusun II, Desa Helvetia, Sabtu (3/6).

Baginya ayahnya adalah sosok panutan, apalagi ayahnya selalu memotivasi mereka untuk menjadi anak yang berbakti kepada orangtua.

"Yang sering diingatkan ayah itu, kami harus membahagiakan mama kami. Kami akan bahagiakan mama seperti permintaan ayah," katanya.

Ia mengutarakan, selama ini ayahnya sangat dekat dengan anak-anak. Asal ada waktu, dia akan mengantarkan anak-anaknya ke sekolah.

ADUQ | POKER | BANDARQ | DOMINO99 | CAPSA SUSUN | BANDAR POKER | SAKONG